3 Unsur intrinsik dalam karya sastra khususnya cerpen, meliputi tokoh/ penokohan, alur (plot), gaya bahasa, sudut pandang, latar (setting), tema, dan amanat. Sedangkan yang termasuk unsur-unsur ekstrinsik adalah sebagai berikut: Keadaan subjektivitas pengarang yang memiliki sikap, keyakinan dan pandangan hidup. Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Medan08 Agustus 2022 1435Jawaban yang tepat adalah A. Perhatikan penjelasan berikut, ya. Cerpen adalah bentuk karya sastra fiksi yang menggambarkan suatu tokoh serta lingkungannya, disertai berbagai permasalahan yang menimpa para tokoh tersebut serta bagaimana solusi untuk memecahkan permasalahan itu. Salah satu unsur cerpen adalah tema. Tema adalah gambaran dasar dari keseluruhan isi cerita. Tema disampaikan oleh pengarang melalui kisah hidup tokoh yang mengisi keseluruhan cerita. Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A. Bagaimancara pengarang menyampaikan tema cerpen? a. melalui kisah hidup tokoh b. narasi langsung oleh pengarang c melalui dialog d. pendapat tokoh dalam cerita 4. Tema yang terdapat dalam cerpen termasuk jenis? a. tema mayor b. tema minor c. tama sampingan d. tema tunggal 5, Salah satu ciri alur cerpen yang baik adalah a. Bagaimana cara takhlik cerpen untuk pemula? – Galibnya dari ia kali ragu bisa takhlik cerpen hanya karena engkau lain penulis kisah yang handal. Padahal, mewujudkan cerpen sememangnya bukan elusif loh. Meskipun kamu enggak penulis cerpen, dia boleh membuat cerpen dengan kualitas yang bagus. Jika kamu belum perantaraan takhlik cerpen sebelumnya, kamu bisa sparing dengan mencerna struktur cerpen apalagi silam. Struktur puas Cerpen 1. Mujarad 2. Aklimatisasi 3. Kelainan 4. Evaluasi 5. Resolusi 6. Koda Prinsip Membuat Cerpen yang Menggelandang Untuk Dibaca 1. Sisihkan Perian 10 sebatas 20 Jam 2. Mencari Ide 3. Menulis dengan Gaya Sendiri 4. Menentukan Tema 5. Membuat Alur dan Plot 6. Tentukan Penokohan 7. Tentukan Permukaan alias Setting Kaidah Menentukan Latar / Setting pada Cerpen 8. Takhlik kacamata pandang Bagaimana cara menciptakan menjadikan cerpen menarik? Ancang-awalan dalam membuat cerpen Bagaimana kaidah membuat cerpen bagi pemula? Struktur pada Cerpen Cerita pendek atau cerpen memang berlainan dengan novel. Antara novel dan cerita singkat mempunyai perbedaan nan lalu kentara di bagian jumlah kata nan dihasilkan. Kisah pendek terdiri atas jumlah prolog yang tak sampai berpuluh-puluh untai seperti mana sreg novel. Para kritikus sastra punya banyak pendapat mengenai berapa jumlah kata yang harus dipatuhi internal takhlik cerpen. Terserah yang berpendapat jumlah prolog yang dihasilkan tidak lebih dari alas kata. Adapula sastrawan yang berpendapat bahwa kisahan pendek adalah cerita nan ditulis menggunakan 500 sebatas introduksi. Agar lain rancu, dapat disimpulkan sekiranya cerpen merupakan goresan atau cerita fiktif atau non-fiktif nan disusun memperalat kata. Selain itu, perbedaan antara cerpen dan novel kembali terdapat pada alur cerita. Alur cerita sumir lebih pendek dibandingkan dengan novel. Cerita pendek lebih mengutamakan poin-biji peristiwa yang akan disampaikan sehingga lebih to the point pada alur narasi yang dihasilkan. Sesudah memahami batasan dasar lakukan membuat cerpen, berikut ini struktur cerpen nan harus kamu patuhi suka-suka 6, yaitu abstrak, orientasi, kebobrokan, evaluasi, resolusi, dan koda. 1. Maya Struktur cerpen yang mula-mula ialah abstrak. Seandainya engkau belum tahu, abstrak yakni rangkuman dari cerita yang disampaikan. Rangkuman cerita nan dibuat harus menampilkan silsilah kisahan semenjak mulanya hingga akhir secara ringkas. Penggunaan abstrak plong cerita pendek sebenarnya tidak baku untuk digunakan. Jika dia ingin, kamu bisa menyertakan khayali plong cerpen, walaupun dia tak kepingin mencantumkan khayali juga tidak masalah. 2. Penyesuaian Struktur cerpen yang kedua adalah penyesuaian. Habituasi memiliki arti nan setolok seperti setting. Dia bisa menampilkan keterangan waktu, gelanggang, dan suasana nan digunakan puas silsilah cerita cerpen sreg penggalan ini. 3. Komplikasi Komplikasi pada struktur narasi pendek akan mencadangkan watak tokoh dan alur narasi. Pada fragmen ini kamu wajib memunculkan setiap pencetus yang digunakan beserta wataknya. Kemudian, tampilkan pula bagaimana silsilah kisahan lega cerita pendek. Buat menghasilkan alur yang bagus, alur plong cerpen mesti disusun secara bersistem berdasarkan prinsip sebab-akibat. 4. Evaluasi Selanjutnya, struktur pada cerita sumir adalah evaluasi. Evaluasi pada struktur cerpen bisa membuat pembaca mengerti konflik apa nan terjadi pada cerita. Pada bagian ini konflik yang ditampilkan haruslah mencengap semua konflik hingga klimaks. Setiap konflik nan dimunculkan sekali lagi sudah mulai disertai dengan penuntasan masalah. 5. Resolusi Sekiranya plong struktur cerpen evaluasi’ menampilkan setiap masalah yang terjadi pada cerita, maka pada struktur resolusi’ penyelesaian berpokok setiap masalah akan ditampilkan. Plong bagian ini penyelesaian problem yang ditampilkan harus berkecukupan menjawab permasalahan secara tuntas. 6. Koda Struktur pada cerpen yang terakhir yaitu koda. Koda merupakan episode akhir pada alur cerpen yang memuat wanti-wanti kepatutan pecah cerita yang disusun. Ponten atau wanti-wanti moral dapat disampaikan secara lugas hanya dapat pun disampaikan secara enggak lugas tersirat. Bagaimana? Tidak banyak kan struktur cerpen yang dibutuhkan untuk menghasilkan cerita singkat yang bagus? Semua penjelasan mengenai struktur cerpen tersebut dapat kamu pelajari secara mandiri dengan mudah melalui muslihat Penerimaan Cerpen dibawah ini. Baca juga 12 Ciri-ciri Cerpen Secara Umum dan dari Bermacam rupa Sisi Prinsip Menciptakan menjadikan Cerpen yang Meruntun Bagi Dibaca Supaya lebih terarah engkau dapat menunggangi tips di dasar ini saat belajar membuat cerpen dengan kualitas nan bagus. Berjenis-jenis uang sogok lain dalam takhlik cerpen bisa Grameds temukan sreg buku 13 Skor Batik Kisah Pendek, Dijamin Dapat Menulis Cerpen Kerumahtanggaan Waktu Sumir! 1. Sisihkan Musim 10 hingga 20 Jam Cara membentuk cerita ringkas yang mudah buat pemula dan mengganjur nan pertama yaitu menyisihkan waktu selama 10 hingga 20 jam. Waktu 10 hingga 20 jam adalah penumpukan hari yang bisa beliau gunakan untuk menghasilkan karya cerpen, mulai dari invensi ide sampai penyusunan tulisan. Umumnya, penggunaan hari ini akan farik-cedera untuk setiap penulis cerita pendek. Perbedaan penggunaan waktu didasarkan makanya dua sebab. Permulaan, waktu pengerjaan nan berbeda disebabkan oleh banyaknya jumlah introduksi yang digunakan. Penulis nan menghasilkan karya dengan 1000 kata biasanya dapat menyelesaikan karya tersebut intern waktu 5 hingga 10 jam. Berlainan dengan pencatat nan menggunakan 2000 setakat 3000 kata n domestik karya cerpen boleh menghabiskan perian 10 sampai 20 jam. Perbedaan pemakaian waktu dalam membuat cerita pendek nan kedua disebabkan oleh kemampuan pengarang dalam menulis. Meskipun anda belum pertalian menghasilkan karya cerita pendek, tapi jika kamu sudah pelahap menggambar besar probabilitas kamu akan lebih cepat dan mudah menyusun cerita. Sehingga periode nan dibutuhkan untuk menyelesaikan kisah cerpen pun akan bertambah singkat. 2. Berburu Ide Tips kedua kerjakan membuat cerpen yakni mencari ide. Ide nan digunakan tidak harus menggambarkan cerita yang rumit. Seumpama pemula kerumahtanggaan menulis kisahan pendek, anda bisa fokus pada bagaimana menampilkan cerita dengan baik dengan memperalat ide cerita nan ringan terlebih dahulu. Laksana abstrak kamu bisa menggunakan ide cerita dari vitalitas sehari-hari. Ide cerita berusul spirit sehari-hari akan kian mudah kamu kembangkan karena atom emosional pada kisah lebih mudah kamu kuasai. Misalnya, ia boleh membuat judul “Hiruk Pikuk Usia di Desa” bakal mengilustrasikan kehidupan pelik senang di desa. Boleh pula terinspirasi berpokok akomodasi akses pendidikan gadis desa kerjakan mengenyam pendidikan di luar kota dengan membuatnya menjadi tajuk cerpen “Putri Desa dengan Pemikiran Kota”. Ide cerita selain diperoleh berasal sukma sehari-hari, juga bisa diperoleh dari sumber lain. Sumber yang bisa kamu gunakan cak bagi mendapatkan ide cerita antara lain internet, buku, TV, radio, majalah, dan lain sebagainya. Untuk mempermudah proses penemuan ide, jangan fokus cak bagi langsung menemukan suatu ide saja. Sira bisa menggambar semua ide yang ada di pejabat anda apapun itu sonder terkecuali. Malah jika ide nan terfikir adalah ide gila sekalipun tak jadi ki aib. Nantinya, kamu bisa memilah bersumber semua ide nan kamu temukan, ide mana yang akan ia pilih bagi dikembangkan menjadi cerpen. 3. Menulis dengan Tendensi Sendiri Tips menulis cerpen bagi pemula yang ketiga adalah menggambar dengan tendensi bahasa sendiri. Menggambar dengan kecondongan bahasa koteng adalah menulis dengan kemampuan yang kamu miliki koteng. Engkau bukan teristiadat berusaha untuk menjadi manusia lain dalam menghasilkan karangan. Kamu hanya wajib menggambar sesuai dengan budi dan kemampuan yang anda miliki. Apabila waktu ini kamu hanya boleh menghasilkan sejumlah dialog saja n domestik cerpen tidak penyakit kok! Kalaupun kamu hanya menghasilkan 500 sampai 1000 kata itu sekali lagi sudah sangat bagus. Intinya batik dengan gaya sendiri akan mempermudah sira untuk memafhumi ciri partikular dan kemampuan nan ada pada diri sendiri. Menghasilkan tulisan dengan mode sendiri akan lebih baik dibandingkan seandainya kamu meniru karakter dan ciri khas penulis tidak yang sudah terkenal. Berkaca gaya dan ciri solo insan lain hanya akan membuat budi karangan kamu lain bisa muncul dengan maksimal. Semakin lama kualitas catatan anda akan berkembang dengan sendirinya setelah kamu banyak melakukan latihan. Prinsipnya belaka satu, momen kamu berhasil menghasilkan cerita pendek itu sudah sangat luar normal! Grameds kembali dapat mempelajari bagaimana menggambar cerita internal bahasa Inggris melalui buku Easy and Fun with Cerpen-Gram yang meluangkan berbagai macam contoh penulisan kalimat dengan pola grammar nan praktis. 4. Menentukan Tema Tema lega penulisan cerpen dibutuhkan untuk menentukan ide pokok atau gagasan muslihat puas sebuah cerita. Penggunaan tema dapat mempermudah kamu dalam membuat alur cerita. Jika diibaratkan dengan sebuah bangunan, tema sama halnya dengan pondasi bangunan. Tidak mungkin kan kamu mendirikan apartemen tanpa membuat pondasinya terlebih dahulu. Yups, sejenis itu sekali lagi n domestik membuat cerpen, tema dibutuhkan bagi menjadi dasar kisahan nan kamu hasilkan. Tema boleh menjadi keretek untuk menyampaikan perhatian utama pada kisah nan kamu bakal. Lakukan menentukan sebuah tema kamu boleh mengintai fenomena yang ada di sekitar kamu. Boleh juga dengan melihat hal apa yang menjadi kecemasan dalam diri kamu lalu diubah menjadi tema cerpen. Plong karya cerita sumir, pengarang tidak dituntut untuk menampilkan tema secara gamblang pada pembaca. Hal ini karena pembaca kebanyakan memiliki rukyah yang berbeda privat menyikapi tema yang pengarang tulis. Makanya karena itu, memadai dengan menyampaikan secara garis lautan persoalan yang suka-suka pada cerita cerpen, lalu biarkan pembaca yang berinterpretasi dengan permasalahan tersebut. Menginjak membuat paragraf pembuka Langkah batik cerpen cak bagi pemula setelah menentukan tema ialah start menulis. Seandainya telah sampai lega tahap ini kamu harus memberangsangkan diri kerjakan menulis, dimulai berpokok menulis paragraf pembuka justru adv amat. Menggambar gugus kalimat pembuka pada cerita sumir tidak teradat dibuat elusif. Anda dapat menulis dengan mode nan ringan sekalipun jika memang itu membuat kamu nyaman dalam membuat narasi. Saja saja yang mesti diperhatikan momen membuat paragraf pembuka adalah buatlah semenarik kelihatannya. Paragraf pembuka dalam karangan cerita pendek menjadi skor penting berasal “menariknya tulisan yang dibuat”. Alinea pembuka yang dibuat sebisa mungkin harus bisa menyedot minat pembaca bagi terus mendaras goresan kamu hingga kata bontot. Tips untuk mewujudkan paragraf pembuka yang mudah kerjakan pemula adalah dengan membangunkan rasa keingintahuan pembaca. Beliau bisa membuat paragraf pembuka dengan teka-teki maupun kecemasan terhadap suatu hal sehingga pembaca akan turut terpancing untuk mencari jawaban berasal kelainan yang telah sira sampaikan di awal kisahan. 5. Membuat Alur dan Plot Selanjutnya privat menulis cerpen yang mudah bagi pemula adalah membuat alur dan plot. Galur dan plot mesti kamu pikirkan sebelum kamu melangkah jauh dalam menghasilkan sebuah tulisan. Galur dan plot dalam kisah digunakan bakal menggerakkan kisah untuk mencecah intensi dan tujuan nan ingin disampaikan oleh pengarang. Banyak yang selang surup dengan mengatakan seandainya plot adalah kronologi narasi. Ada pula yang beranggapan jika plot yaitu rancangan dari jalannya sebuah narasi yang ditulis. Padahal pengertian tersebut keliru. Menurut Arswendo Atmowiloto plot diartikan bak sebab-akibat yang terdapat lega sebuah cerita sehingga menghasilkan gaya ataupun irama privat menentukan ide asal. Bagaimana? Ternyata jelas berbeda kan pengertian plot berbunga yang telah dipahami oleh lazimnya orang? Kerjakan menyusun plot beliau bisa memulainya dengan menentukan semua keadaan nan akan dimunculkan puas sebuah cerita, silam mencari benang bangkang perantaraan bermula semua peristiwa yang terjadi sehingga membentuk alur kisah yang silih berkaitan. Grameds pula bisa menemukan alur alias plot menarik dengan makin banyak membaca pustaka. Pelecok satu buku yang boleh sira jadikan referensi merupakan Cerpen Pilihan Kompas 2022 yang pastinya menyentak. 6. Tentukan Penokohan Meski belum koneksi membuat cerita pendek sebelumnya, pemula dapat menghasilkan sebuah karya cerpen yang bagus dengan menggunakan penokohan yang tepat. Pemakaian tokoh puas narasi pendek amat lewat krusial dibutuhkan. Terlebih, tanpa adanya pelopor rumit bagi pengarang untuk menyampaikan maksud dari garitan kepada pembaca. Uang sogok kerumahtanggaan mewujudkan penokohan yang baik intern sebuah narasi sumir ialah menampilkan citra biang kerok senyata mungkin. Citra yang dimaksudkan adalah watak dan budi tokoh nan digunakan. Semakin nyata watak, karakter ataupun sifat tokoh digambarkan, maka akan semakin mudah pembaca ikut sagu betawi dalam peran nan dimainkan maka itu tokoh. Secara mahajana sifat penokohan dibedakan menjadi dua yaitu kebiasaan lahir dan adat batin. Adat lahir mencaplok kerangka dan rupa pengambil inisiatif, sedangkan resan batin mencakup karakter dan watak penggerak. Dalam mengutarakan aturan penokohan kamu dapat menggunakan beberapa pendirian berangkat dari tindakan dan ucapan tokoh. Kemudian bisa kembali menerobos pikiran tokoh, benda dan barang yang berada di sekitar tokoh. Watak tokoh juga bisa dimunculkan melangkaui kesan / deskripsi tokoh lain terhadap tokoh tersebut atau sederum dideskripsikan maka dari itu pengarang mengenai watak tokoh menerobos narasi. 7. Tentukan Latar alias Setting Uang sogok ke-7 untuk membuat cerpen dengan mudah bagi pemula adalah menentukan latar atau setting peristiwa. Rataan atau setting yakni segala sesuatu nan menunjukkan waktu, medan dan suasana yang digunakan puas cerita. Latar dan setting diperlukan bagi menumbuk tema dan plot cerita. Tanpa penggunaan silsilah atau setting sulit bagi pengarang dapat menyampaikan plot secara gamblang kepada pembaca. Ki menenangkan amarah anasir latar maupun setting juga akan membuat permasalahan dalam narasi sulit untuk dipecahkan. Cara Menentukan Latar / Setting pada Cerpen Bakal itu, kamu bisa takhlik latar atau setting dengan cara berikut a. Hubungkan bidang atau setting dengan watak tokoh. Misalnya jika engkau ingin menggambarkan kisah dengan latar arena pedesaan maka kamu bisa menampilkan watak tokoh yang kalem loyo lembut. Sebaliknya jika kamu ingin memajukan latar maupun setting di perkotaan maka watak yang dimiliki tokoh yaitu keras. b. Hubungkan latar atau setting dengan karakter otak Misalnya sekiranya kepingin menggambar cerita dengan latar tempat dangau pesantren maka karakter pemrakarsa yang dimunculkan yaitu mempunyai sisi religius nan tinggi. Hanya, jika latar cerita yang digunakan merupakan tempat perjudian kamu bisa membuat pelopor punya karakter senang membangkang dan pemberontak. Dari contoh diatas kamu dapat menyimpulkan jika setiap latar dan setting nan digunakan puas cerita dapat membentuk sifat atau budi nan dimiliki makanya tokoh. Bintang sartan, pastikan sira memasrahkan watak penokohan nan sesuai dengan permukaan belakang mileu ataupun tempat adv amat tokoh. Baca juga Pengertian Tembang Diversifikasi-jenis, Contoh dan Prinsip Mewujudkan Puisi 8. Membuat tesmak pandang Nah, uang sogok bontot untuk menghasilkan karya cerpen bagi pemula merupakan membuat ki perspektif pandang. Kacamata pandang digunakan perumpamaan cara cara pengarang cak bagi menampilkan penokohan dengan mode yang diinginkan pengarang. Lebih mudahnya sudut pandang ialah cara pengarang dalam pelafalan tokoh pada cerita. Kebanyakan pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama seperti penggunaan subjek “saya” “aku” untuk menyampaikan cerita. Supaya begitu, ada pula pengarang nan menggunakan kacamata pandang orang ketiga dengan menyapa subjek “mereka” “ia” untuk menyampaikan cerita. Wah nggak kerasa nih anda sudah membaca secara tuntas bagaimana cara takhlik cerita sumir dengan mudah dan menyedot bagi koteng pemula. Kini kamu nggak terlazim pun bingung jikalau ingin mewujudkan cerpen. Bagi menghasilkan cerita ringkas yang menjujut, kita perlu berlatih berkelanjutan. Ayo lekas buat cerpen pertamamu! Artikel Terkait Cerpen Pengertian Cerpen Ciri-ciri Cerpen Mandu Membuat Cerpen Hipotetis-paradigma Cerpen Teladan Cerita Non Fiksi Kumpulan Buku Cerpen Pokok Terkait Cerpen Buku Cerpen Siasat Cerita Khayalan Anak Buku Cerita Anak Buku Cerita Berajah Daya Sajak Ki akal Quotes Bagaimana mandu membuat cerpen menarik? 1. Sisihkan waktu 10 hingga 20 jam 2. Mencari ide 3. Menulis dengan gaya sendiri 4. Menentukan tema 5. Mewujudkan alur dan plot 6. Tentukan Penokohan 7. Tentukan latar atau setting 8. Membuat sudut pandang Langkah-langkah dalam membuat cerpen 1. Sisihkan waktu 10 hingga 20 jam 2. Mencari ide 3. Menulis dengan tendensi sendiri 4. Menentukan tema 5. Membentuk galur dan plot 6. Tentukan Penokohan 7. Tentukan bidang maupun setting Bagaimana cara membuat cerpen bagi pemula? 1. Pendirian membuat cerita pendek yang mudah lakukan pemula dan menyeret nan pertama yaitu meluangkan waktu sejauh 10 sebatas 20 jam. 2. Biaya siluman kedua untuk membuat cerpen yakni mencari ide. Ide nan digunakan lain harus memvisualkan cerita yang rumit. 3. Uang sogok menulis cerpen untuk pemula yang ketiga yaitu menggambar dengan gaya bahasa sendiri. Menggambar dengan gaya bahasa koteng adalah menulis dengan kemampuan yang kamu miliki sendiri. 4. Tema lega penulisan cerpen dibutuhkan untuk menentukan ide pokok alias gagasan pokok pada sebuah kisah. Penggunaan tema bisa mempermudah engkau dalam membuat silsilah kisah. 5. Selanjutnya dalam menulis cerpen yang mudah bagi pemula yaitu membuat alur dan plot. 6. Meski belum pernah membuat cerpen sebelumnya, pemula dapat menghasilkan sebuah karya cerpen yang bagus dengan menggunakan penokohan yang tepat. 7. Latar ataupun setting adalah barang apa sesuatu nan menunjukkan waktu, tempat dan suasana yang digunakan pada cerita. 8. Padalah, tips terakhir bakal menghasilkan karya cerpen untuk pemula adalah takhlik sudut pandang. Sudut pandang digunakan sebagai mandu kaidah pengarang kerjakan menampilkan penokohan dengan gaya nan diinginkan pengarang. ePerpus yakni layanan taman bacaan digital masa waktu ini nan memimpin konsep B2B. Kami hadir lakukan memuluskan n domestik mengurusi bibliotek digital Kamu. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah.” Custom gelondong Akses ke ribuan siasat dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol taman pustaka Sira Tersedia kerumahtanggaan mimbar Android dan IOS Terhidang fitur admin dashboard bikin melihat laporan kajian Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien Kecemerlangansumbangan beliau terhadap kesusasteraan Melayu diiktiraf melalui pelbagai anugerah lain seperti Anugerah Pejuang Satera (1976), S.E.A. Write Award (1982), Ijazah Kehormat Doktor Persuratan Universiti Malaya (1983), dan Anugerah Penyair Johor (1995). Pelbagai karya Usman Awang seperti puisi, drama, cerpen, fragmen novel, dan esei Jakarta - Cerpen atau cerita pendek adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa naratif yang ceritanya relatif singkat. Dikatakan singkat, karena pada dasarnya cerpen hanya memiliki satu fokus permasalahan atau laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, cerpen juga disebut sebagai karangan fiksi atau non-ilmiah, di mana pembuatan ceritanya imajinatif yang tidak didasarkan karangan cerita dalam cerpen kebanyakan mengangkat kisah kehidupan manusia dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku dalam bentuk tulisan yang ringkas dan dibandingkan dengan novel, cerpen memiliki proporsi penulisan yang lebih singkat. Perbedaan cerpen dan novel terlihat dari isi karangan ceritanya tidak sampai menimbulkan perubahan nasib, kerana di dalamnya tidak mencerminkan semua kisah tokohnya, yang dikisahkan hanyalah intinya saja mulai dari konflik hingga sampai tahap novel justru sebaliknya, novel merupakan karangan prosa panjang yang disajikan secara Ciri-ciri CerpenDikutip dari modul Bahasa Indonesia oleh Sumiati, M,Pd., menuliskan ciri-ciri cerpen adalah sebagai berikut- Jumlah katanya tidak lebih dari kata- Bersifat fiksi ceritanya hanya rekayasa- Berfokus pada satu konflik saja atau kesan tunggal- Isi ceritanya kebanyakan menggambarkan kehidupan sehari-hari- Pemilihan katanya sederhana, agar mampu memudahkan para pembaca untuk memahaminya- Menggunakan alur cerita tunggal dan Membacanya relatif singkat, sehingga tidak membutuhkan waktu yang Memberikan pesan dan kesan yang sangat mendalam, sehingga mampu membuat pembaca akan ikut merasakan kesan dari Unsur-unsur CerpenCerpen juga memiliki unsur-unsur pembangun yang terbagi menjadi unsur intrinsik dan pembangun cerpen, yaitu1. Unsur Intrinsik- Tema pokok cerita dalam cerpen yang akan membentuk alur. Namun, tema dalam cerpen jarang dituliskan secara tersurat oleh Penokohan cara pengarang menggambarkan dan mengembangkan karakter tiap tokoh dalam Alur pola pengembangan cerita yang menggambarkan hubungan sebab akibat sifatnya Latar meliputi tempat, waktu, dan suasana yang digunakan dalam Gaya bahasa digunakan untuk menciptakan suatu nada atau suasana persuasif dan merumuskan dialog antara sesama Sudut pandang strategi penulis untuk menyampaikan Amanat pesan yang ingin disampaikan pengarang kepada Unsur Ekstrinsik- Latar belakang masyarakat meliputi ideologi, kondisi politik, kondisi sosial dan kondisi Latar belakang penulis meliputi riwayat hidup penulis, kondisi psikologis dan aliran sastra Nilai yang terkandung dalam cerpen meliputi nilai agama, nilai sosial, nilai moral, dan Struktur CerpenStruktur teks cerita pendek merupakan rangkaian cerita yang membentuk cerpen itu sendiri. Struktur pada cerpen adalah unsur yang berupa alur yang terbentuk oleh hubungan sebab akibat secara cerpen terbagi ke dalam bagian-bagian, yaitu1. Pengenalan Situasi Exposition & OrientationPada bagian awal ini, pengarang akan memperkenalkan para tokoh, dan hubungan antartokoh yang disusun berdasarkan Pengungkapan Suatu Peristiwa ComplicationPemunculan peristiwa awal yang disajikan akan menimbulkan berbagai masalah, pertentangan bagi para Menuju Konflik Rising ActionSetelah suatu peristiwa atau kejadian muncul, kemudian akan terjadi peningkatan perhatian kegembiraan, kehebohan, ataupun keterlibatan dari berbagai situasi yang menyebabkan bertambahnya kehebohan Puncak Konflik Turning PointPuncak konflik atau klimaks adalah puncak dari suatu permasalahan dalam cerita. Bagian ini akan cerita semakin mendebarkan. Pada bagian juga, akan ditentukan perubahan nasib beberapa tokohnya. Misalnya, apakah dia bisa berhasil menyelesaikan masalahnya atau Penyelesaian EndingTahap penyelesaian atau coda merupakan bagian akhir cerita. Bagian ini akan berisi penjelasan tentang sikap maupun nasib-nasib yang dialami tokohnya setelah mengalami klimaks. Selain itu, akhir cerita cerpen yang dibiarkan menggantung dengan tanpa adanya penyelesaian. Artinya, akhir ceritanya diserahkan kepada imajinasi Kaidah Kebahasaan CerpenCiri atau kaidah kebahasaan cerpen antara lain1. Kalimatnya banyak yang bermakna lampau. Hal itu ditandai dengan kata-kata seperti saat, telah terjadi, ketika itu, beberapa tahun yang Banyak menggunakan kata penghubung yang menyatakan urutan waktu konjungsi kronologis. Contoh mula-mula, sebelumnya, kemudian, sejak saat, setelah Banyak menggunakan kata kerja yang menggambarkan suatu peristiwa yang terjadi. Contoh mengobati, menghindar, menangis, menyuruh, melompat, Menunjukkan kalimat tak langsung untuk menceritakan perkataan seorang tokoh oleh pengarang. Contoh menceritakan tentang, menuturkan, mengungkapkan, mengatakan bahwa, Pikiran dan perasaan tokoh banyak digambarkan dengan menggunakan kata kerja yang menyatakan sesuatu. Contoh berharap, mengalami, merasakan, Menggunakan banyak dialog, yang ditunjukkan oleh tanda petik ganda "....", maupun kata kerja yang menunjukkan tuturan langsung. Contoh "Habis kemana saja kamu?" tanya Rini pada Menggunakan kata-kata sifat descriptive language, sebagai penggambaran tokoh, latar atau suasana. Contoh Pada sore hari, Bapak tua itu terlihat sedang meminum segelas teh hangatnya sambil menikmati hujan dalam sebuah gubuk di tengah itu tadi penjelasan mengenai cerpen yang merupakan karangan berbentuk prosa yang bersifat fiktif. Sekarang detikers semakin paham, kan? Simak Video "Bukan Pertama Kalinya Rumah Jessica Iskandar Dihantui Penampakan" [GambasVideo 20detik] faz/faz Dalamsebuah teks cerpen, tentu memiliki tema atau permasalahan mengenai suatu keadaan, tema dalam teks cerpen tersebut adalah mengenai masalah pendidikan. 73. Cara pengarang penyampaian tema cerpen adalah a. melalui kisah hidup tokoh b. narasi langsung oleh pengarang c. melalui dialog d. pendapat tokoh dalam cerita e. melalui prolog Tema dalam sebuah cerita menjadi penentu pertama sebuah cerita dalam cerpen dan novel. Apa itu tema dan bagaimana cara menentukan tema? Nah, mari kita ulas dalam artikel ini mulai dari pengertian tema menurut para ahli dan penjelasan detailnya. Pernah membaca sebuah karya sastra dan mendapati suatu konsep sentral? Maka konsep sentral inilah yang sering disebut dengan istilah tema pada karya sastra. Tidak ada karya sastra yang tidak memiliki tema, sebab tema inilah yang menjadi gagasan utama penulis yang kemudian dikembangkan ke dalam tulisannya. Gagasan ini dikembangkan penulis dengan banyak maksud, misalnya untuk berbagi informasi, fakta, maupun opini. Lalu, apa sebenarnya tema? Sebab, selain diartikan sebagai konsep sentral. Tema sendiri sering disamakan dengan judul dan disamakan juga dengan topik. Jika mengalami masalah serupa dimana susah membedakan mana yang tema dan mana yang judul, maka bisa menyimak ulasan berikut ini. Daftar Isi Artikel 1Apa Itu Tema?Pengertian Tema Menurut Para AhliA. Tarigan B. AminudinC. Rusyana D. Nurgiyantoro E. Roberts Perbedaan Tema dan JudulCara Menentukan Tema yang Menarik dan Tepat1. Menentukan Tema yang Diminati 2. Mencari Tema yang Dikuasai dengan Baik 3. Memilih Tema yang Menarik 4. Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas5. Mengangkat Kisah Nyata 6. Mencari Inspirasi dari Film dan Lagu 7. Pilih Tema yang Bahannya Bisa Didapatkan Contoh Tema Cerpen yang Menarik1. Tema Tersesat di Jalan 2. Tema Sampah Contoh Tema Novel yang Menarik1. Tema Balas Dendam 2. Tema Percintaan Apa Itu Tema? Hal pertama yang perlu dibahas adalah pengertian tema. Secara etimologi atau asal kata, tema ini diambil dari bahasa Yunani. Yakni dari kata tithenai yang memiliki arti menempatkan atau meletakan. Kemudian secara umum, tema ini adalah pokok pikiran dari suatu karya sastra. Pokok pikiran ini menjadi inti pembahasan yang kemudian disampaikan secara mendalam oleh seorang penulis. Tema dalam karya sastra kemudian termasuk ke dalam unsur intrinsik. Bagi penulis, menentukan tema akan membantu cara menentukan apa yang akan ditulis dalam karyanya. Sekaligus bisa tahu bagaimana menjelaskan suatu tema agar mudah dipahami oleh para pembaca. Sedangkan bagi pembaca, keberadaan tema membantu mereka untuk mengetahui apa yang ingin disampaikan oleh penulis lewat karyanya. Sehingga bisa memetik manfaat, informasi, ilmu pengetahuan, dan lain sebagainya usai membaca karya sastra. Pengertian Tema Menurut Para Ahli Supaya lebih mudah lagi untuk memahami pengertian tema, maka berikut merupakan pendapat para ahli yang menyampaikan pengertian dari tema A. Tarigan Pendapat yang pertama disampaikan oleh Tarigan. Menurut beliau, tema adalah pandangan hidup yang tertentu atau perasaan tertentu mengenai kehidupan atau rangkaian nilai-nilai tertentu yang membentuk atau membangun dasar atau gagasan utama dari suatu karya sastra. Apa kendalamu saat menulis buku? B. Aminudin Pendapat kedua disampaikan oleh Aminudin yang menjelaskan bahwa tema adalah ide yang mendasari suatu cerita sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptanya. C. Rusyana Berikutnya ada pendapat dari Rusyana dan dijelaskan bahwa tema adalah dasar atau makna sebuah cerita, tema adalah pandangan hidup tertentu atau perasaan tertentu yang membentuk atau membangun dasar gagasan utama suatu karya sastra, dan semua fiksi harus mempunyai dasar atau tema yang merupakan sasaran tujuan. D. Nurgiyantoro Pendapat selanjutnya disampaikan oleh Nurgiyantoro, dijelaskan bahwa pengertian tema adalah gagasan dasar yang menopang karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai struktur semantik serta menyangkut persamaan atau perbedaan. E. Roberts Pendapat yang terakhir disampaikan oleh Roberts, disampaikan bahwa tema merupakan sikap penulis terhadap karya, pembaca, dan kehidupan. Disebut sebagai sikap karena dalam hal tema, penulis bisa menyampaikannya sesuai dengan keinginan dan kebutuhan penulis itu sendiri. Panduan Expert Menulis Novel Sampai Terbit penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini! Melalui sejumlah pendapat para ahli tersebut maka bisa ditarik kesimpulan mengenai pengertian tema. Tema adalah ide pokok atau gagasan utama yang menjadi inti pembahasan atau inti permasalahan yang ingin disampaikan oleh penulis. Setiap karya sastra seperti yang disampaikan sebelumnya sangat membutuhkan tema, dan ditentukan di awal bahkan jauh sebelum menyusun kerangka karangan. Setelah tema ditentukan baru kemudian menyusun topik. Pada tahap akhir, ketika naskah karya sudah diselesaikan maka baru dibuat judul. Perbedaan Tema dan Judul Bagi beberapa orang, yang pada saat membahas mengenai tema kemudian juga judul maka sering sekali salah mengartikan keduanya. Keduanya sama-sama unsur intrinsik dari karya sastra dan sekilas memang tampak sama, padahal sebenarnya berbeda. Tema merupakan ide utama yang kemudian dikembangkan dengan mengangkat sejumlah topik untuk memperdalam pembahasan. Sementara judul, adalah presentasi isi dari karya sastra sehingga di dalamnya juga diselipkan tema. Setiap judul dijamin mengandung tema, sehingga pembaca ketika membaca bagian judul sudah langsung tahu tema dari karya sastra tersebut apa. Sehingga tema perlu ditentukan di awal dan jika tulisan sudah selesai baru kemudian menyusun judul yang diselipkan tema di dalamnya. Tema sifatnya spesifik dan menggunakan kata yang sederhana dan terbatas, misalnya terdiri dari dua kata saja atau mungkin lebih sedikit. Sementara judul meskipun sama-sama dibuat singkat, padat, dan jelas. Judul juga perlu dibuat menarik. Judul yang menarik dan mengandung tema menjadi magnet bagi siapa saja untuk menjadi pembaca. Oleh sebab itu penyusunan judul harus disesuaikan dengan tema dan isi pembahasan pada karya. Baca juga Cara Menulis Cerita di Wattpad Cara Menentukan Tema yang Menarik dan Tepat Tema yang secara sederhana bisa diartikan sebagai ide pokok yang menjadi sumber cerita. Kemudian perlu ditentukan dengan baik dan benar, tidak sedikit penulis yang kebingungan atau kesulitan menentukan tema. Keliru dalam menentukan tema bisa membuat tulisan yang akan dibuat susah untuk diselesaikan. Bisa karena minim bahan, baru menyadari di belakang bahwa tema yang dipilih tidak atau belum dikuasai, dan sebagainya. Menghindari kesalahan dalam menentukan tema, maka selain memahami pengertian tema sebagaimana yang dijelaskan sebelumnya. Juga perlu menerapkan beberapa cara berikut ini 1. Menentukan Tema yang Diminati Membuat sebuah karya sastra dari nol tentu dihadapkan dengan banyak tantangan. Mulai dari bagaimana memulai tulisan, dimana bisa mendapat referensi atau data, dan lain sebagainya. Supaya lebih mudah untuk menentukan tema dan kemudian mudah juga untuk dikembangkan. Maka utamakan tema yang memang diminati, kenali dulu minat yang dimiliki. Misalnya, ada minat untuk membahas tentang masalah politik. Kebetulan referensinya juga bisa didapatkan dengan mudah sekaligus punya ilmu dasar tentang politik. Maka tema ini bisa dijadikan pilihan karena jika sudah diminati maka akan lebih mudah untuk dikembangkan menjadi tulisan tebal dan bermutu. 2. Mencari Tema yang Dikuasai dengan Baik Menentukan tema sebaiknya juga mencari yang dikuasai, sebab tema ini nantinya akan dikembangkan menjadi tulisan yang pembahasannya kompleks. Bisa dibayangkan jika harus menulis sesuatu yang tidak dikuasai sama sekali? Atau mungkin harus menulis sesuatu yang baru dipahami sedikit? Maka pembahasannya bisa sangat terbatas dan tidak maksimal. Maka menentukan tema tulisan idealnya perlu disesuaikan dengan bidang yang dikuasai atau masalah yang dikuasai. 3. Memilih Tema yang Menarik Cara ketiga yang bisa dilakukan untuk menentukan tema tulisan adalah memilih tema yang sekiranya menarik. Tema yang sedang hits atau banyak dibicarakan menjadi prioritas, baik untuk tulisan ilmiah maupun non ilmiah. Tema yang menarik biasanya mampu menjadi magnet bagi siapa saja untuk membaca tulisan yang dibuat. Jika menyusun cerpen, maka tema yang menarik membantu naskah diterima dengan lebih mudah oleh tim redaksi media publikasi. Sehingga penulis sebaiknya rutin update informasi terkini, sebab bisa jadi isu-isu terkini akan berhubungan dengan bidang yang dikuasai. Hal ini nantinya membuat tema yang bisa dipilih lebih beragam, dan bisa produktif lagi dalam menghasilkan karya. 4. Mengembangkan Imajinasi dan Kreativitas Tema untuk tulisan fiksi atau non ilmiah sifatnya bebas, tidak membutuhkan data pendukung yang sifatnya valid. Khususnya untuk tema yang mengarah ke daya imajinasi penulisnya. Seperti novel Harry Potter yang menceritakan latar tempat hasil imajinasi atau tidak nyata. Sehingga untuk mendapatkan tema seorang penulis bisa berimajinasi dan memaksimalkan kreativitas. 5. Mengangkat Kisah Nyata Tema tulisan juga bisa didapatkan dengan mengangkat kisah nyata, bisa mengangkat pengalaman pribadi maupun pengalaman orang sekitar. Kisah nyata yang menarik entah itu sifatnya inspiratif, misteri, horor, dan sebagainya bisa dijadikan pilihan. 6. Mencari Inspirasi dari Film dan Lagu Tema tulisan juga bisa didapatkan dengan mencari inspirasi dari film dan lagu. Misalnya pada film, ada tokoh utama yang menghadapi masalh kemudian ada tokoh lain yang juga punya masalah. Masalah dari tokoh lain ini kemudian bisa dijadikan tema dan dikembangkan menjadi tulisan yang menarik. Sedangkan jika dalam lagu, bisa mencoba mencari liriknya dan mencari kata-kata yang bisa memberi ide tema. 7. Pilih Tema yang Bahannya Bisa Didapatkan Tidak kalah penting, adalah menentukan tema yang bahannya bisa dengan mudah didapatkan. Sebab beberapa penulis cenderung perfeksionis, mencoba untuk mengangkat tema yang rumit untuk menarik pembaca. Namun, seiring berjalannya waktu baru sadar referensi untuk tema tersebut masih sangat sedikit. Efeknya tulisan tidak bisa segera diselesaikan dan bisa jadi justru berhenti total di tengah jalan. Maka pilih tema yang sekiranya menarik dan referensinya juga tersedia. Supaya saat mengembangkannya tidak merasa sesak nafas dan terseok-seok. Contoh Tema Cerpen yang Menarik Sebagai referensi untuk bisa mendapatkan tema-tema yang menarik, maka perlu banyak membaca. Semakin banyak tulisan yang dibaca maka biasanya akan semakin mudah mendapatkan ide dan inspirasi. Apabila berencana menulis cerpen atau cerita pendek, maka bisa memilih tema-tema yang sederhana dengan konflik yang tidak begitu kompleks. Berikut beberapa contohnya 1. Tema Tersesat di Jalan Cerpen dengan tema tersesat di jalan bisa menceritakan tokoh utama yang hendak mendatangi pesta pernikahan teman. Ternyata dirinya tersesat di jalan dan kemudian ditolong oleh orang. Orang inilah yang kemudian menjadi teman hidup si tokoh utama. 2. Tema Sampah Cerpen dengan tema sampah bisa menceritakan kehidupan tokoh utama yang mencari nafkah sebagai pemulung sampah. Penulis bisa menceritakan perjuangannya memilah sampah atau karena masalah lainnya. Contoh Tema Novel yang Menarik Khusus untuk novel, pada dasarnya tidak masalah memilih tema sederhana dan realistis dengan kehidupan atau kegiatan sehari-hari. Hanya saja pada saat dijelaskan alur ceritanya maka dibuat kompleks dengan penokohan yang lebih beragam dengan keterlibatan yang kompleks. Berikut merupakan beberapa contoh tema untuk novel yang cukup menarik dan bisa menjadi inspirasi 1. Tema Balas Dendam Balas dendam adalah tema yang juga banyak dipilih untuk membangun novel. Mulailah menceritakan tokoh jahat yang membunuh ayah dari tokoh utama. Kemudian bisa diceritakan perjuangan si anak mencari pelaku dan menyusun strategi membalaskan kematian sang ayah. 2. Tema Percintaan Tema percintaan adalah tema yang dipilih sejuta penulis, bisa dibuat masalah yang unik dan menarik. Misalnya tema percintaan antara dua sahabat yang terhalang oleh restu orangtua karena berbeda keyakinan. Tema merupakan kunci utama untuk bisa membangun cerita yang menarik dan berkualitas. Penentuan tema sebaiknya dilakukan dengan teliti untuk bisa mendapatkan tema yang berkualitas dan mudah untuk dikembangkan. Beberapa contoh tema yang sudah disebutkan bisa menjadi sumber tema tulisan yang akan disusun. Baca juga artikel penting lainnya dari Penerbit Buku Bukunesia Anatomi BukuCara Mengatasi Kebuntuan IdeTarget Pembaca adalah
Tema Tema adalah gagasan atau ide yang mendasari suatu cerita. Tema ini merupakan titik tolak pengarang dalam menyusun cerita atau karya sastra. Tema jarang ditulis secara tersurat oleh pengarangnya. Maka dari itu, untuk bisa merumuskan tema cerpen, pembaca harus memahami rangkaian peristiwa yang membentuk alur cerita secara keseluruhan.
Menentukan tema cerpen cerita pendek kadang dianggap susah. Namun, akan mudah apabila mengikuti langkah berikut ini. Daftar Isi Artikel 1Apa itu Tema Cerpen?Cara Menentukan Tema Cerpen1. Membaca Secara Menyuluruh2. Mencatat peristiwa yang terjadi3. Menyimpulkan Cerita4. Menentukan Inti Cerita Apa itu Tema Cerpen? Secara umum, tema diartikan sebagai pusat dari sebuah cerita atau disebut juga dengan inti dalam cerita yang diangkat penulis. Tema sendiri terdiri dari 2 jenis, yaitu tema mayor yang merupakan tema secara penuh dari cerita yang diangkat serta tema minor merupakan tema yang mendukung tema mayor. Biasanya tema minor ini muncul dengan mencari sudut pandang lain dalam membaca dan memahami cerita pendek. Nah, sudah tau mengenai pengertian tema dan jenisnya kan? Sebelumnya sudah aku bahasa juga secara lengkap untuk memahami mengenai pengertian tema. Silakan, kalian pahami dan baca disana ya. Cara Menentukan Tema Cerpen Ada 4 langkah menentukan tema, yaitu membaca semuanya, mencatat peristiwa penting, menyimpulkan dan menentukan inti cerita. Mari kita bahas satu per satu ya penjelasannya. Oh iya, sebelum menentukan tema cerpen, lebih baik ketahui dulu genre dalam cerita pendek deh biar memudahkan dalam menentukan tema. Artikelnya bisa dibaca pada Jenis Genre Cerpen. 1. Membaca Secara Menyuluruh Langkah pertama yang harus dilakukan adalah dengan cara membaca sebuah cerita pendek menyeluruh atau sampai akhir dan selesai. Membaca seluruh ini tidak hanya sekali saja ya, tetapi bisa sampai 2-3 kali sesuai dengan tingkat pemahaman masing-masing. Mengapa harus dibaca secara menyeluruh? Sebab, cerita yang ingin disampaikan penulis bisa terbaca dengan baik apabila sudah tau konflik, klimaks masalahnya dan juga bagaimana penyelesaian akhirnya. 2. Mencatat peristiwa yang terjadi Kedua, mencatat peristiwa penting yang muncul dalam setiap bagiannya. Tidak harus per paragraf, tetapi akan terlihat setiap bagian-bagian ada hal yang ingin disampaikan dengan jelas dan tersirat. Nah, mencatat bisa dengan mengingatnya di otak atau lebih baiknya mencatat secara jelas dalam catatan kertas ya. 3. Menyimpulkan Cerita Langkah selanjutnya adalah menyimpulkan cerita dari peristiswa-peristiwa penting yang telah kalian catat pastinya. Rangkaian peristiwa penting ini apabila disusun secara singkat akan menjadi alur cerita yang lebih ringkas. Apa kendalamu saat menulis buku? Nah, tugas kaliana dalah membuat simpulan cerpen tersebut. Mudahnya adalah membuat rangkuman cerita dalam beberapa paragraf saja sehingga orang yang membaca bisa tau apa yang ada dalam cerpen tersebut tanpa harus membacanya sampai selesai. Rangkuman inilah yang menjadi bahan untuk langkah terakhir dan menentukan tema dengan benar dan tepat. 4. Menentukan Inti Cerita Terakhir adalah menentukan inti cerita. Dengan sudah membuat rangkuman atau ringkasan cerpen, pasti akan mudah sekali membuat kalimat atau kata singkat dari isi keseluruhan cerpen. Nah, inti dari rangkuman yang telah dibuat ini yang disebut dengan tema cerpen. Bagaimana? Mudahkan langkah-langkahnya? Kelihatannya sih panjang ya tetapi sebenarnya tanpa menulis pun bisa menentukan temanya apabila mengingat “rangkaian peristiwa” dalam cerita pendek yang dibaca. Semoga bermanfaat ya buat kalian yang suka membaca cerpen dan juga ingin mengetahui temanya. Panduan Expert Menulis Novel Sampai Terbit penulis sudah unduh dan baca e-book Panduan Menulis Novel ini! Oh iya, untuk membuat cerita pendek yang menarik, aku sudah membuat panduan lengkapnya. Silakan kalian baca pada artikel Membuat Cerpen 8 Panduan Lengkap A-Z.
Temadalam cerpen "Demi Ibu" adalah KEKELUARGAAN. 2.3 Tokoh. Tokoh yaitu pelaku yang terlibat dalam cerita. Tokoh adalah Penokohan yaitu cara pengarang menyampaikan sifat atau karakter pada masing-masing tokoh/pelaku dalam cerpen tersebut. Biasanya pengarang menyampaikannya tidak secara tersurat, melainkan tersirat atau kita dapat Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Seberapa galau Anda waktu hendak menyampaikan pesan moral dalam menulis cerpen? Seberapa bingung Anda memilih kata-kata yang tepat agar dirasa pembaca tidak sedang menggurui?Kedua kejadian itu pernah saya rasakan dan menjadi pergumulan hebat dalam meracik cerpen. Sebagian kita berpendapat bahwa bacaan yang lebih asyik tentu yang tidak berat-berat mengajar kebaikan dan kebenaran. Itu sudah didapat dalam pelajaran agama atau ketika sedang beribadah. Cerpenis diharap sebisa mungkin pintar dalam mengemasnya, apalagi jika sasaran pembaca adalah semua umur. Barangkali seperti tidak pas kita menggarami lautan, terkesan memberi nasihat kepada orang yang lebih tua yang kebetulan penulis artikel opini juga bergumul soal ini. Tetapi, mereka lebih diuntungkan, karena opini ada yang sekadar memberi ulasan plus minus akan sesuatu dan menyerahkan ke pembaca untuk memilihnya. Tidak ada pesan sastra dalam hal ini cerpen harus ada. Sastra zaman dahulu memang begitu. Keseringan pula saya mendengar sastra dalam kitab suci, yang mayoritas mengajar kebenaran. Sejauh hasil belajar sayaDari sekian banyak cerpen pengarang besar yang telah saya baca, saya pelajari beragam cara mereka menaruh pesan moral. Pada bagian-bagian tertentu, tiap-tiap pengarang antartokoh 1 2 3 4 Lihat Hobby Selengkapnya

Unsurunsur intrinsik sebuah novel di antaranya adalah tema, penokohan, latar, alur, dan sudut pandang. Tema Novel. Tema adalah gagasan yang mendasari sebuah karya sastra. Dalam novel, tema didukung oleh pelukisan latar atau tingkah laku dan sifat tokoh. Untuk menentukan tema novel, pembaca atau pendengar haruslah menyimpulkan keseluruhan isi

- Cerita pendek cerpen merupakan salah satu bentuk dari karya sastra. Cerpen juga merupakan prosa fiksi yang menceritakan suatu peristiwa istimewa yang dialami oleh tokoh utamanya. Cerpen dianggap lebih sederhana dibandingkan dengan novel. Hal ini disebabkan jalan ceritanya lebih singkat dan tidak serumit novel. Biasanya cerpen akan berakhir di klimaks yang singkat. Penulisannya juga lebih padat sehingga mudah dimengerti oleh pembacanya. Pengertian Cerita Pendek Sebagaimana dicatat Khotimatul Husna dalam buku Menulis Itu Mudah Panduan Praktis Menjadi Penulis Handal 2010142, Sumardjo mengungkapkan bahwa cerita pendek adalah seni, keterampilan menyajikan cerita, yang di dalamnya merupakan satu kesatuan bentuk utuh, menunggal, dan tidak ada bagian-bagian yang tidak perlu, tetapi juga ada bagian yang terlalu banyak. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengertian cerpen adalah cerita fiksi rekaan yang mengisahkan tokoh dan karakternya serta memiliki cakupan ide yang tunggal. Ciri-Ciri Cerita Pendek Sri Sutarni dalam buku Bahasa Indonesia 1 SMA Kelas X 200820 menyatakan, ada beberapa hal yang menjadi ciri-ciri sebuah cerpen. Salah satunya adalah unsur instrinsik. Unsur instrinsik ini dibagi menjadi beberapa bagian Tema Cerpen Tema merupakan pokok cerita atau ide pokok yang mendasari cerita. Tema cerpen umumnya berkaitan dengan kehidupan manusia sehari-hari. Hal ini membuat sebuah cerpen menarik untuk dibaca. Sudut Pandang Cerpen Sudut pandang dalam cerpen berkaitan dengan cara penulis menyampaikan karyanya. Biasanya dapat dilihat dari cara penulis menggunakan kata ganti orang pertama atau dia menjadi pengamat di luar cerpen dengan menggunakan kata ganti orang ketiga. Tokoh dan Penokohan Cerpen Tokoh dan penokohan merupakan dua hal yang menjadi penggerak dalam sebuah cerpen. Tokoh merupakan pelaku, sementara penokohan adalah penilaian karakter terhadap pelaku tersebut. Latar Cerpen Latar cerpen tidak hanya berkaitan dengan tempat di mana peristiwa dalam cerpen terjadi. Akan tetapi juga berkaitan dengan waktu dan suasana. Alur Cerpen Rangkaian peristiwa dalam cerpen dinamakan alur. Alur ini juga dibedakan lagi menjadi tiga, yaitu alur maju, mundur, dan alur campuran. Amanat Cerpen Sebuah cerpen bukan hanya memiliki tujuan sekadar untuk menghibur. Cerpen juga membawa pesan moral. Pesan moral ini dinamakan sebagai amanat cerpen, sehingga membuat cerpen menjadi lebih bermanfaat bagi pembacanya. Baca juga Apa Itu "Amanat" dalam Cerpen, Novel, Pantun Penjelasan & Contoh Mengenal Sudut Pandang Orang Pertama-Ketiga dalam Novel & Cerpen Apa Itu Tokoh & Penokohan dalam Cerpen, Drama dan Novel? - Pendidikan Kontributor Abraham WilliamPenulis Abraham WilliamEditor Alexander Haryanto

UnsurEktrinsik. Unsur ektrinsik adalah unsur yang berada di luar cerpen, meliputi norma yang berlaku di masyarakat untuk memenuhi hidupnya. Unsur ekstrensik menjadi bagian penting bagi pengarang, dalam membuat suatu cerita. Adapun komponen unsur ekstrinsik cerpen adalah sebagai berikut: a. Latar Belakang Masyarakat. Web server is down Error code 521 2023-06-14 010403 UTC Host Error What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d6ea836dceab926 • Your IP • Performance & security by Cloudflare Nahapakah sudah paham yang dimaksud dengan cerpen ya jadi singkat cerita bahwa cerpen itu adalah cerita pendek yang dibuat oleh pengarang atau penulisnya. Pengertian Novel. Novel adalah karangan prosa yang panjang mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang di sekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat setiap pelaku. Apa itu cerpen? Seperti apa contoh cerpen dan bagaimana cara menganalisisnya? Yuk, jawab rasa penasaranmu tentang cerpen dengan membaca artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini! — Ketika memasuki kelas 11 SMA semester 1, dalam pelajaran Bahasa Indonesia kamu akan bertemu dengan topik-topik pelajaran yang sangat menyenangkan. Mengapa? Karena kamu akan banyak belajar mengenal dan memahami lebih dalam tentang cerpen, pantun, juga cerita-cerita nonfiksi lainnya. Apalagi untuk kamu yang gemar membaca, menulis, berimajinasi, dan memikirkan banyak hal, tulisan seringkali menjadi media yang sangat cocok untuk mengungkapkan dan mengekspresikan perasaan serta pemikiran. Nah, salah satu bentuk tulisan atau karya sastra yang akan kita bahas di sini adalah cerpen. Pasti kamu udah familiar kan dengan cerpen? Tapi, apakah kamu tahu bedanya cerpen dengan novel? Meskipun agak mirip-mirip, cerpen dan novel memiliki perbedaan yang cukup signifikan, lho! Pengertian Cerpen Cerpen itu singkatan dari cerita pendek. Nah, cerita pendek atau cerpen adalah salah satu jenis karya sastra yang berbentuk prosa fiksi. Bedanya sama novel, cerita di dalam cerpen cenderung lebih padat dan biasanya tidak memiliki banyak tokoh. Yaa.. kalau orang-orang bilang, kita hanya butuh sekali duduk untuk menyelesaikan satu cerita pendek. Hmm, mungkin bisa dicoba. Siapa saja bisa membuat cerita pendek. Termasuk kamu yang masih duduk di bangku sekolah. Kehidupan di sekolah tentunya sangat menarik, dong! Banyak kejadian-kejadian menarik yang bisa kamu ekspresikan ke dalam sebuah cerita pendek. Entah itu cerita tentang tingkah lucu temanmu semasa SMA, cerita tentang guru tegas dan guru jenaka yang selalu membuatmu ingat pada dirinya, atau bahkan cerita-cerita manis yang mungkin, ketika kamu malu mengekspresikannya, kamu bisa mewakilinya dengan menciptakan tokoh pada sebuah cerita pendek. Itu menarik banget! Tips Membuat Cerpen Lalu, bagaimana cara membuat cerpen? Eits, membuat cerpen juga ada tekniknya, lho! Kamu bisa berkonsultasi dengan guru Bahasa Indonesiamu di sekolah, terus kalau di rumah, bisa sambil buka aplikasi Ruangguru dan nonton video belajarnya di ruangbelajar. Sebenarnya, nggak banyak kok, yang harus dipelajari dalam membuat sebuah cerpen. Kamu cukup memahami fungsi, unsur intrinsik, dan unsur ekstrinsik cerpen. Lalu, kamu bisa membuat kerangka cerita dan mulai menulisnya. Setelah jadi, kamu bisa konsultasikan lagi ke gurumu di sekolah. Kalau menurut beliau oke, tinggal diterbitin deh, di blog pribadi. Atau bisa juga dikirim ke media-media. Nah, kalau kamu sudah paham tentang dasar-dasar cerpen, kamu juga perlu membaca banyak referensi cerita untuk menambah kosakatamu. Untuk membuat cerpen, kamu juga harus memahami isi dalam sebuah cerita yang dibuat oleh orang lain. Maka dari itu, di sini kita juga akan membahas tentang analisis cerpen, ya! Baca Juga Yuk, Ketahui Jenis-Jenis Buku Nonfiksi! Ciri-Ciri Cerpen Cerpen memiliki beberapa ciri-ciri. Di antaranya yaitu 1. Terfokus pada 1 tokoh 2. Ceritanya tidak lebih dari kata 3. Memiliki puncak masalah 4. Terdapat solusi atau penyelesaian masalah 5. Ceritanya padat dan langsung tertuju pada tujuan 6. Alur yang singkat membuat cerpen tidak memiliki tokoh yang banyak 7. Latar ceritanya terbatas Fungsi Cerpen Cerpen juga punya fungsi, lho! Apa aja sih, fungsi cerpen? Coba perhatikan infografik berikut! 1. Fungsi Rekreatif Cerpen berfungsi untuk memberikan rasa senang, gembira, dan menghibur bagi seluruh pembacanya. 2. Fungsi Estetis Cerpen memiliki fungsi untuk memberikan keindahan bagi pembaca karya sastra. 3. Fungsi Moralitas Cerpen dapat memberikan nilai-nilai moral kepada pembaca, sehingga mendapat pengetahuan tentang hal-hal yang baik dan hal-hal yang buruk. 4. Fungsi Didaktif Cerpen dapat mengarahkan dan mendidik para pembaca dengan nilai-nilai kebenaran dan kebaikan di dalam cerita. 5. Fungsi Relegiusitas Cerpen mengandung nilai-nilai yang terdapat pada ajaran agama yang bisa dijadikan teladan bagi para pembacanya. Selain kelima fungsi tersebut, cerpen juga memiliki fungsi-fungsi lainnya, tergantung dari maksud dan tujuan pengarang ketika menulis cerpen. Baca Juga Apa Saja Unsur-Unsur Intrinsik Cerpen? Cari Tahu Yuk! Rehat sebentar yuk! Sebelum lanjut ke materi struktur cerpen, sudah tahu belum kalau di aplikasi Ruangguru sekarang ada fitur baru, yaitu AdaptoX. Kamu bisa belajar sambil bermain game interaktif seru sesuai dengan materi yang sedang kamu pelajari. Cobain, yuk! Struktur Cerpen Struktur cerpen terdiri 6 bagian, yaitu abstrak, orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi, resolusi, dan koda. Nah, untuk penjelasan lebih lengkapnya, ada di bawah ini, ya! 1. Abstrak Abstrak merupakan bagian cerpen yang menggambarkan keseluruhan isi cerita. 2. Orientasi Orientasi cerpen berisi penentuan peristiwa yang menciptakan gambaran visual dari latar, atmosfer, dan waktu dari cerita. Di bagian ini, kamu juga akan menemukan pengenalan para tokoh, menata adegan, dan hubungan antartokoh. 3. Rangkaian Peristiwa Lalu, pada bagian ini, kisah akan berlanjut melalui serangkaian peristiwa satu ke peristiwa lainnya yang tidak terduga. 4. Komplikasi Kemudian, cerita akan bergerak menuju konflik atau puncak masalah, pertentangan, atau kesulitan-kesulitan bagi para tokohnya yang memengaruhi latar waktu dan karakter. 5. Resolusi Terakhir, pada bagian ini, akan menceritakan solusi dari masalah atau tantangan yang dicapai. Kamu juga akan mengetahui bagaimana cara pengarang mengakhiri cerita. 6. Koda Koda merupakan komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita. Bagian ini juga bisa disebut simpulan cerpen. Oke, setelah kita mengetahui pengertian, ciri-ciri, fungsi, dan struktur cerita pendek, nggak afdhol kalo kita nggak menganalisis contoh cerpen, nih! Baca Juga Analisis Unsur Ekstrinsik Cerpen, Ada Apa Saja Ya? Contoh Cerpen Singkat Oke, di sini kamu bisa membaca contoh cerpen cerita pendek terlebih dahulu, kemudian kita analisis bersama berdasarkan strukturnya. Baca baik-baik, dan nikmati alur ceritanya, ya! Tikus dan Manusia Karangan Jakob Sumardjo Entah bagaimana caranya tikus itu memasuki rumah kami tetap sebuah misteri. Tikus berpikir secara tikus dan manusia berpikir secara manusia, hanya manusia-tikus yang mampu membongkar misteri ini. Semua lubang di seluruh rumah kami tutup rapat sepanjang yang kami temukan, namun tikus itu tetap masuk rumah. Rumah kami dikelilingi kebun kosong yang luas milik tetangga. Kami menduga tikus itu adalah tikus kebun. Tubuhnya cukup besar dan bulunya hitam legam. Pertama kali kami menyadari kehadiran penghuni rumah yang tak diundang, dan tak kami ingini itu, ketika saya tengah menonton film. Tiba-tiba kaki saya diterjang benda dingin yang meluncur ke arah televisi, dan saya lihat tikus hitam besar itu berlari kencang bersembunyi di balik rak buku. Jantung saya nyaris copot, darah naik ke kepala akibat terkejut, dan otomatis kedua kaki saya angkat ke atas. Baru kemudian muncul kemarahan dan dendam saya. Saya mencari semacam tongkat di dapur, dan hanya saya temukan sapu ijuk. Sapu itu saya balik memegangnya dan menuju ke arah balik rak saya amat kebelet memukul habis itu tikus. Namun, tak saya lihat wujud benda apa pun di sana. Mungkin begejil item telah masuk rak bagian bawah di mana terdapat lubang untuk memasukkan kabel-kabel pada televisi. Untuk memeriksanya, saya harus mematikan televisi dulu. Saya takut kalau tikus keparat itu menyerang saya tiba-tiba. Imigran gelap rumah itu, saya biarkan selamat dahulu. Saya tidak pernah menceritakan keberadaan tikus itu kepada istri saya yang pembenci tikus, sampai pada suatu hari istri saya yang justru memberitahukan kepada saya adanya tikus tersebut. Berita itu begitu pentingnya melebihi kegawatan masuknya teroris di kampung kami. “Pak, rumah kita kemasukan tikus lagi! Besar sekali! Item!” “Di mana Mamah lihat?” “Di dapur, lari dari rak piring menuju belakang kulkas!” Istri saya cemas luar biasa, menahan napas, sambil mengacung-acungkan pisau dapur ke arah kulkas di dapur. “Sudah satu tahun enggak ada tikus. Rumah sudah bersih. Mengapa tikus masuk rumah kita? Tetangga jauh. Dari mana tikus itu?” “Itu tikus kebun, Mah,” jawab saya santai sambil mengembalikan buku ke rak buku. “Jangan santai-santai saja Pah, cepat lihat kolong kulkas!” Wah, situasi semakin gawat. Saya memenuhi perintah istri saya dengan menyalakan senter ke bagian kolong kulkas. Tidak ada apa pun. Tikus keparat! Ke mana dia menghilang? Sejak itu istri saya amat ketat menjaga kebersihan. Semua piring di rak dibungkus kain, juga tempat sendok. Tudung saji diberati dengan ulekan agar tikus tidak bisa menerobos masuk untuk menggasak makanan sisa. Gelas bekas saya minum malam hari harus ditutup rapat. Tempat sampah ditutupi pengki penadah sampah sambil diberati batu. Strategi kami adalah semua tempat makanan ditutup rapat-rapat sehingga tikus tak akan bisa menerobos. Istri saya memesan dibelikan lem tikus paling andal. Selembar kertas minyak tebal dilumuri lem tikus oleh istri saya dan di tengah-tengah lumuran lem itu ditaruh ampela ayam bagian makan malam saya. Jebakan lem tikus ditaruh di kaki kulkas. Pada malam itu, ketika istri saya tengah asyik menonton sinetron, istri saya tiba-tiba berteriak memanggil saya yang sedang mengulangi membaca di kamar kerja, bahwa si tikus terperangkap. Saya segera menutup buku dan lari ke dapur menyusul istri. Benar, seekor tikus hitam sedang meronta-ronta melepaskan diri dari kertas yang berlem itu. “Mana pukul besi?!” saya panik mencari pukul besi yang entah disimpan di mana di dapur itu. “Jangan dipukul Pah!” “Lalu bagaimana?” Saya menjawab mendongkol. “Selimuti dengan kertas koran. Bungkus rapat-rapat. Digulung supaya seluruh lem lengket ke badannya.” “Lalu diapakan?” Saya semakin dongkol. “Buang di tempat sampah!” “Aah, mana pukul besi?”Kedongkolan memuncak. “Nanti darahnya ke mana-mana! Bungkus saja rapat-rapat!” Saya mengalah. Ketika tikus itu akan saya tutupi kertas koran, matanya kuyu penuh ketakutan memandang saya. Ah, persetan! Saya menekan rasa belas kasihan saya. Tikus saya bungkus rapat-rapat, lalu saya buang di tong sampah di depan rumah, sambil tak lupa memenuhi perintah istri saya agar penutupnya diberati batu. Siang harinya sepulang dari mengajar, istri saya terbata-bata memberi tahu saya bahwa tikus itu lepas ketika Mang Maman tukang sampah mau menuangkan sampah ke gerobaknya. Cerita Mang Maman, ada tikus meloncat dari gerobak sampahnya dan lari ke kebun sebelah dengan terbungkus kertas coklat. Cerita lepasnya tikus ini beberapa hari kemudian diperkuat oleh Bi Nyai, pembantu kami, bahwa dia melihat tikus hitam yang belang-belang kulitnya. Geram juga saya, dan diam-diam saya membeli dua jebakan tikus. Ketika mau saya pasang malam harinya, istri saya keberatan. “Darahnya ke mana-mana,” katanya. “Ah, gampang, urusan saya. Kalau kena lantai, saya akan pel pakai karbol,” jawabku. Istri saya mengalah, dan rupanya merasa punya andil bersalah juga. Coba kalau tikus itu dulu kupukul kepalanya, tentu beres. Pada waktu subuh istri membangunkan saya. “Tikusnya kena, Pah!” Memang benar, seekor tikus hitam terjepit jebakan persis pada lehernya. Darah tak banyak keluar. Ketika saya amati dari dekat, ternyata bukan tikus yang kulitnya sudah belang-gundul. “Ini bukan tikus yang lepas itu, Mah!” “Masa?”Ia mendekat mengamati. “Kalau begitu ada tikus lain.” “Mungkin ini istrinya,” celetekku. Ketika mau saya lepas dari jebakan, istri saya melarangnya. “Buang saja ke tempat sampah dengan jebakannya.” Rasa tidak aman masih menggantung di rumah belang itu masih hidup. Dendam kami belum terbalas. Berhari-hari kemudian kami memasang lagi lem tikus dengan bergantiganti umpan, seperti sate ayam, sate kambing, ikan jambal kegemaran saya, sosis, namun tak pernah berhasil menangkap si belang. Bibi mengusulkan agar dikasih umpan ayam bakar. Saya membeli sepotong ayam bakar di restoran padang yang paling ramai dikunjungi orang. Sepotong kecil paha ayam itu dipasang istri saya di tengah lumuran lem Fox, sisanya saya pakai lauk makan malam. Gagasan Bi Nyai ternyata ampuh. Seekor tikus menggeliat-geliat melepaskan diri dari karton tebal yang dilumuri itu benar-benar musuh istri saya, di beberapa bagian badannya sudah tidak berbulu. Kasihan juga melihat sorot matanya yang memelas seolah minta ampun. “Mah, cepat ambil pukul besinya.” Istri saya mengambil pukul besi di dapur dan diberikan kepada saya. Ketika mau saya hantam kepalanya, istri saya melarang sambil berteriak. “Tunggu dulu! Pukul besinya dibungkus koran dulu. Kepala tikus juga dibungkus koran. Darahnya bisa enggak ke mana-mana!” Begitu jengkelnya saya kepada istri yang tidak pernah belajar bahwa tikus yang meronta-ronta itu bisa lepas lagi. “Cepat sana. Cari koran!” bentakku jengkel. “Kenapa sih marah-marah saja?” sahut istri saya dongkol juga. Saya diam saja, tetapi cukup tegang mengawasi tikus yang meronta-ronta semakin hebat itu. Kalau dulu berpengalaman lepas, tentu dia bisa lepas juga sekarang. Akhirnya tikus hitam itu saya hantam tiga kali pada kepalanya. Bangkainya dibuang bibi di tempat sampah. Beberapa hari setelah itu istri saya mulai kendur ketegangannya. Kalau saya lupa menutup kopi nescafe, biasanya dia marah-marah kalau bekas kopi susu itu dijilati tikus, tetapi sekarang tidak mendengar lagi sewotnya. Begitulah kedamaian rumah kami mulai nampak, sampai pada suatu pagi istri saya mendengar sayup-sayup cicit-cicit bunyi bayi tikus! Inilah gejala perang baratayuda akan dimulai lagi di rumah kami. “Harus kita temukan sarangnya! Bayi-bayi tikus itu kelaparan ditinggal kedua orangtuanya. Kalau mati bagaimana? Kalau mereka hidup, rumah kita menjadi rumah tikus!” kata istri. Lalu kami melakukan pencarian besar-besaran. Bagian-bagian tersembunyi di rumah kami obrak-abrik, namun bayi-bayi tikus tidak ketemu. Bayi-bayi itu juga tidak kedengaran tangisnya lagi. “Mungkin ada di para-para. Tapi bagaimana naiknya?” kata saya. “Nunggu Mang Maman kalau ambil sampah siang,” kata istri. Ketika Mang Maman mau mengambil sampah di depan rumah, bibi minta kepadanya untuk naik ke para-para mencari bayi-bayi tikus. “Di sebelah mana, Bu?” tanya Mang Maman. “Tadi hanya terdengar di dapur saja. Mungkin di atas dapur ini atau dekat-dekat sekitar situ,” sahut istri saya. Sekitar setengah jam kemudian Mang Mamang berteriak dari para-para bahwa bayi-bayi tikus itu ditemukan. Mang Maman membawa bayi-bayi itu di kedua genggaman tangannya sambil menuruni tangga. “Ini Bu ada lima. Satu bayi telah mati, yang lain sudah lemas. Lihat, napas mereka sudah tersengal-sengal.” Istri saya bergidik menyaksikan bayi-bayi tikus merah itu. “Bunuh dan buang ke tempat sampah, Mang” kata istri saya. “Ah, jangan Bu, mau saya bawa pulang.” “Mau memelihara tikus?” tanya istri saya heran. “Ah ya tidak Bu. Bayi-bayi tikus ini dapat dijadikan obat kuat,” jawab Mang Maman sambil meringis. “Obat kuat? Bagaimana memakannya?” “Ya ditelan begitu saja. Bisa juga dicelupkan ke kecap lebih dulu.” Setelah memberi upah sepuluh ribu rupiah, istri saya masih terbengong-bengong menyaksikan Mang Maman memasukkan keempat bayi tikus itu ke kedua kantong celananya, sedangkan yang seekor dijinjing dengan jari dan dilemparkan ke gerobak sampahnya. Tikus-tikus tak terpisahkan dari hidup manusia. Tikus selalu mengikuti manusia dan memakan makanan manusia juga. Meskipun bagi sementara orang, terutama perempuan, tikus-tikus amat menjijikkan, mereka sulit dimusnahkan. Perang melawan tikus ini tidak akan pernah berakhir. Saya masih menunggu, pada suatu hari istri saya akan terdengar teriakannya lagi oleh penampakan tikus-tikus yang baru. Baca Juga Kumpulan Contoh Cerpen Singkat & Menarik beserta Strukturnya Analisis Cerpen Bagaimana menurutmu cerita tadi? Apakah menarik? Setelah kamu membacanya, sekarang kita mulai menganalisis contoh cerpen tersebut, yuk! Caranya adalah dengan memperhatikan struktur atau bagian-bagian dari cerpen tersebut. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, struktur cerpen sendiri terdiri dari Abstrak, Orientasi, Komplikasi Puncak Konflik, Evaluasi, Resolusi, dan Koda. Kita bahas satu per satu, ya! a. Abstrak Abstrak merupakan bagian cerita yang menggambarkan keseluruhan isi cerita. Kalau keberadaan abstrak dalam cerpen, sebenarnya bersifat opsional, mungkin ada yang menggunakannya mungkin juga tidak. Apalagi, jika kisah dalam cerpen cenderung langsung pada peristiwa-peristiwa penting, tidak bertele-tele, dan langsung terpusat pada konflik utamanya. b. Orientasi Orientasi adalah pengenalan cerita. Pada orientasi ini, biasanya pengarang ingin memulainya dengan menggambarkan penokohan ataupun bibit-bibit masalah yang dialaminya. Contoh orientasi cerpen terdapat pada kutipan berikut ini Kutipan Entah bagaimana caranya tikus itu memasuki rumah kami tetap sebuah misteri. Tikus berpikir secara tikus dan manusia berpikir secara manusia, hanya manusia-tikus yang mampu membongkar misteri ini. Semua lubang di seluruh rumah kami tutup rapat sepanjang yang kami temukan, namun tikus itu tetap masuk rumah. Rumah kami dikelilingi kebun kosong yang luas milik tetangga. Kami menduga tikus itu adalah tikus cukup besar dan bulunya hitam legam. Kutipan tersebut mengenalkan masalah yang dialami tokoh, yakni dengan menggambarkan banyaknya tikus di dalam rumah mereka. c. Komplikasi Puncak Konflik Komplikasi atau puncak konflik adalah bagian cerpen yang menceritakan puncak masalah yang dialami tokoh utama. Masalah itu tentu saja tidak dikehendaki oleh sang tokoh. Bagian ini pula yang paling menegangkan dan memunculkan rasa penasaran pembaca tentang cara sang tokoh di dalam menyelesaikan masalahnya bisa terjawab. Dalam bagian ini, sang tokoh menghadapi dan menyelesaikan masalah itu, kemudian timbul konsekuensi atau akibat-akibat tertentu yang meredakan masalah sebelumnya. Kutipan “Mah, cepat ambil pukul besinya.” Istri saya mengambil pukul besi di dapur dan diberikan kepada saya. Ketika mau saya hantam kepalanya, istri saya melarang sambil berteriak. “Tunggu dulu! Pukul besinya dibungkus koran dulu. Kepala tikus juga dibungkus koran. Darahnya bisa enggak ke mana-mana!” Begitu jengkelnya saya kepada istri yang tidak pernah belajar bahwa tikus yang meronta-ronta itu bisa lepas lagi. “Cepat sana. Cari koran!” bentakku jengkel. “Kenapa sih marah-marah saja?” sahut istri saya dongkol juga. Saya diam saja, tetapi cukup tegang mengawasi tikus yang meronta-ronta semakin hebat itu. Kalau dulu berpengalaman lepas, tentu dia bisa lepas juga sekarang. Akhirnya tikus hitam itu saya hantam tiga kali pada kepalanya. Bangkainya dibuang bibi di tempat sampah. Kutipan tersebut merupakan komplikasi karena pada bagian itulah sang tokoh utama menyelesaikan permasalahannya, yakni dengan melakukan gerakan tangkap tikus bersama-sama istrinya. Pada bagian itu pula timbul ketegangan puncak antartokoh, termasuk implikasinya pada pembaca yang turut terlibat emosi dan rasa penasarannya. Kemudian, hal tersebut terjawab, yakni dengan terkalahkannya tikus-tikus pembawa masalah mereka itu. d. Evaluasi Evaluasi adalah bagian yang menyatakan komentar pengarang atas peristiwa puncak yang telah diceritakannya. Komentar yang dimaksud dapat dinyatakan langsung oleh pengarang atau diwakili oleh tokoh tertentu. Pada bagian ini alur ataupun konflik cerita agak mengendur, tetapi pembaca tetap menunggu implikasi ataupun konflik selanjutnya, sebagai akhir dari ceritanya. Kutipan Beberapa hari setelah itu istri saya mulai kendur ketegangannya. Kalau saya lupa menutup kopi, biasanya dia marah-marah kalau bekas kopi susu itu dijilati tikus, tetapi sekarang tidak mendengar lagi sewotnya. Begitulah kedamaian rumah kami mulai nampak, sampai pada suatu pagi istri saya mendengar sayup-sayup cicit-cicit bunyi bayi tikus! Inilah gejala perang baratayuda akan dimulai lagi di rumah kami. Penggalan cerita di atas merupakan akibat atau implikasi dari peristiwa puncak. Sang istri tokoh utama tidak tegang lagi dengan ulah-ulah tikus itu, kedamaian di rumahnya pun mulai mereka rasakan walaupun itu bukan yang terakhir karena masih ada masalah lain yang tersisa, yakni yang disebut dengan perang Baratayuda, pencarian habis-habisan terhadap sisa-sisa dan sarang-sarang tikus. e. Resolusi Resolusi merupakan tahap penyelesaian akhir dari seluruh rangkaian cerita. Bedanya dengan komplikasi, pada bagian ini ketegangan sudah lebih mereda. Dapat dikatakan pada bagian ini hanya terdapat masalah-masalah kecil yang tersisa yang perlu mendapat penyelesaian. Kutipan Istri saya bergidik menyaksikan bayi-bayi tikus merah itu. “Bunuh dan buang ke tempat sampah, Mang” kata istri saya. “Ah, jangan Bu, mau saya bawa pulang.” “Mau memelihara tikus?” tanya istri saya heran. “Ah ya tidak Bu. Bayi-bayi tikus ini dapat dijadikan obat kuat,” jawab Mang Maman sambil meringis. “Obat kuat? Bagaimana memakannya?” “Ya ditelan begitu saja. Bisa juga dicelupkan ke kecap lebih dulu.” Setelah memberi upah sepuluh ribu rupiah, istri saya masih terbengong-bengong menyaksikan Mang Maman memasukkan keempat bayi tikus itu ke kedua kantong celananya, sedangkan yang seekor dijinjing dengan jari dan dilemparkan ke gerobak sampahnya. Kutipan tersebut menceritakan penyelesaian masalah, sebagai akhir dari konflik utama, tidak lagi ada ketegangan di dalamnya. Semua masalah pun dianggap tuntas dengan dimasukkannya anak-anak tikus ke dalam kantong celana Mang Maman dan sebagiannya lagi dibuang ke gerobak sampah dengan entengnya. f. Koda Koda merupakan komentar akhir terhadap keseluruhan isi cerita. Bagian ini dapat juga diisi dengan simpulan tentang hal-hal yang dialami tokoh utama. Kutipan Tikus-tikus tak terpisahkan dari hidup selalu mengikuti manusia dan memakan makanan manusia juga. Meskipun bagi sementara orang, terutama perempuan, tikus-tikus amat menjijikkan, mereka sulit dimusnahkan. Perang melawan tikus ini tidak akan pernah berakhir. Saya masih menunggu, pada suatu hari istri saya akan terdengar teriakannya lagi oleh penampakan tikus-tikus yang baru. Dalam penggalan cerita tersebut, pengarangnya mengomentari bahwa perang manusia melawan tikus tidak akan pernah berakhir. Tikus-tikus tetap akan menguntit manusia selama makanannya itu tetap ada, tidak terkecuali pada istrinya yang pada saat-saat tertentu akan merasa terancam lagi oleh penampakan tikus-tikus baru lainnya. Bagian-bagian cerita pendek itu merupakan bentuk struktur umum. Artinya sangat mungkin keberadaan cerpen-cerpen lainnya tidak memiliki struktur seperti itu. Hal ini terkait dengan kreativitas dan kebebasan yang dimiliki oleh setiap pengarang dalam berkarya. Nah, kebebasan itu biasa disebut sebagai Licentia Poetica. Baca Juga Contoh Teks Eksplanasi berdasarkan Strukturnya Itu semua adalah gambaran dalam menganalisis sebuah cerpen. Ada banyak struktur dalam cerpen yang kalau kita urutkan, bisa kita pahami cara pengarang dalam membuat sebuah tulisan cerita yang menarik dan imajinatif. Bagaimana? Sekarang kamu sudah paham kan apa itu cerpen dan bagaimana cara menganalisis contoh cerpen berdasarkan strukturnya? Sebenarnya masih banyak lho, teknik-teknik yang bisa digunakan dalam menganalisis sebuah cerpen. Kalau kamu ingin jago membuat cerpen yang menarik dan disenangi banyak pembaca, mulailah memahaminya dan mulailah menulis. So, untuk mendapatkan banyak pengetahuan tentang cerpen, selain dari guru di sekolahmu, kamu juga bisa menonton video belajar di ruangbelajar. Setelah itu, kamu bisa konsultasikan deh, ke gurumu! Jadi, selamat belajar dan menulis cerpen! Referensi Suherli dkk. 2017. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas 11. Jakarta Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud. Artikel ini telah diperbarui pada 15 November 2022. o43ocEM.
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/854
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/479
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/644
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/207
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/46
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/947
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/13
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/227
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/480
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/845
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/229
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/110
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/329
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/49
  • 9mx4vt8gkd.pages.dev/387
  • cara pengarang menyampaikan tema cerpen adalah