Akbar Rofiq Faudy, Institut Agama Islam Negeri Kudus (Indonesia) Akhsanulkhaq, Moh, Dinas Pendidikan Kabupaten Kudus. Amin, Moh, MA KETRAMPILAN AL-IRSYAD DEMAK (Indonesia) Amir, Yayat Hidayat, Universitas Pancasakti Tegal. Andriyani, Santi, UNISNU Jepara.
Versi 1Keterangan artinya seruan Minahasa I Yayat U SantiSeruan orang Minahasa sejak dahulu kala ini menjadi perhatian masakini karena lambang Minahasa sekarang banyak terdapat tulisan tersebut. Lalu apa arti dan makna ungkapan ini ? Angkatlah Dan Acung-Acungkanlah Pedang Mu Itu. Ungkapan ini diseru-serukan khususnya oleh para waraney, anggota kabasaran, penari tari pedang dalam menghadapi tantangan yang dianggap musuh. Ini merupakan suatu komando, perintah tetapi juga untuk membangkitkan gairah, semangat sekaligus untuk mengusir kecemasan, kekuatiran dan ketakutan ketika menghadapi tantangan musuh. Ungkapan ini diseru-serukan oleh pemimpin-pemimpin masyarakat dalam hal mengajak mereka untuk bersama-sama maju dengan kebulatan tekad melaksanakan apa yang dihasilkan dari perundingan bersama kepada anak-cucu-cecenya. Ia mengandung juga seruan supaya hendaklah kamu gagah perkasa, maju terus dan pantang menyerukan bagi para waraney ialah dengan suara yang nyaring, tegas betul-betul seperti komando, sambil mengangkat dan mengacung-acungkan salah satu tangan dengan kepalan jari-jarinya. Lalu seruan ini disahuti dengan sorakan oleh rekan-rekan waraney atau oleh hadirin dengan jawaban atau sambutan Uhuuy!! atau Tentu itu!! yang artinya Setuju, demikianlah halnya!. Apabila kita menggunakan ungkapan dan seruan ini untuk masakini, maka maknanya ialah Supaya kita melengkapi diri kita dengan segala kearifan, hikmat, ketrampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi serta kecekatan Itulah santi kita masakini yang harus diacung-acungkan menghadapi segala tantangan yang mengancam kehidupan kita baik fisik maupun non-fisik, dengan segala kebulatan tekad sesudah dimusyawarahkan bersama. Tantangan ini adalah kemiskinan, kemalasan, kebodohan, kelaparan, ketidakadilan, ancaman penjajahan, dan segala sesuatu yang dapat menjadi musuh kehidupan. Dalam bahasa Alkitab ungkapan ini juga bermakna sebagai pengejawantahan kuasa-kuasa maut. Dan karena kuasa maut itu telah ditaklukan oleh Allah sendiri karena membangkitkan PuteraNya Yesus Kristus dari kematian, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak berjuang demi kemenangan kehidupan. Jadi seruan I Yayat U Santi! dan sambutan sorakan Uhuuy! atau Tentu itu! bermakna Marilah kita bersama menghadapi tantangan maut itu dan menanggulanginya demi kehidupan kita dan anak-cucu-cece kita. Dikutip dari buku Injil dan Kebudayaan di Tanah Minahasa - Dr. WR 2Cerita ini terjadi diwaktu dinosaurus masih banyak berkeliaran didunia dan dikala Toar dan Lumimuut belum lahir. Di kota Bandung ada dua orang anak Hidayat dan Susanti yang sudah sejak kecil berkawan karib. Pada suatu hari orang tua mereka membawa keduanya berlibur ke pantai Ancol di Jakarta. Tiba-tiba gunung Krakatau meletus dan ombak besar menghanyutkan kedua anak itu entah kemana. Penduduk Bandung sangat sedih kehilangan kedua anak-anak itu. Hidayat ternyata dibawa ikan lumba-lumba kesuatu pulau. Dua puluh tahun kemudian ketika Hidayat sedang berjalan-jalan dipantai tiba-tiba ia bertemu dengan seorang gadis manis yang segera ia kenali dari senyumnya. Ia langsung menegur, “Saya Yayat, kamu Santi”. Tetapi gadis itu terdiam tidak mengerti. Hidayat mencoba dalam bahasa Inggris,” I Yayat, you Santi”. Seketika itu juga Susanti segera mengenali Hidayat. Merekapun hidup berbahagia dan keturunan mereka berkembang biak ditanah Mihahasa yang sampai saat ini mempertahankan semboyan “I Yayat U Santi”. Beberapa dari keturunan mereka pada detik ini sedang on-line di internet membaca dongeng nonsense ini. Dari Board for Jokes oleh Dr. toudanohehehehehehehehe ^_^ BentukGerakan Bentuk dasar dari tarian ini adalah sembilan jurus pedang (santi) atau sembilan jurus tombak (wengkouw) dengan langkah kuda-kuda 4/4 yang terdiri dari dua langkah ke kiri, dan dua langkah ke kanan. iap penari kabasaran memiliki satu senjata tajam yang merupakan warisan dari leluhurnya yang terdahulu, karena penari kabasaran adalah penari yang turun temurun. Salah satu kebanggaan kita sebagai orang Indonesia adalah kekayaan budaya yang dimiliki. Setiap daerah di Indonesia punya kebudayaan dan falsafah hidup yang berbeda, salah satunya Minahasa yang kebanyakan berdomisili di kota Manado dan sekitarnya, dikenal sebagai masyarakat dan kota paling toleransi di Indonesia. Sebab kerukunan hidup beragama di Manado yang sangat toleran dan hidup antar umat beragama ini berlandaskan pada falsafah yang dijunjung tinggi oleh masyarakat setempat. Berikut ini lima falsafah hidup orang Minahasa yang layak Si tou timou tumou touilustrasi saling membantu tou timou tumou tou memiliki arti manusia hidup untuk memanusiakan manusia lain. Falsafah ini dicetuskan oleh Sam Ratulangi, pahlawan nasional Indonesia yang merupakan keturunan asli Minahasa. Menurut falsafah ini seseorang baru bisa disebut manusia jika ia sudah membantu manusia lainnya. Inilah mengapa masyarakat Minahasa sangat terkenal dengan jiwa gotong royong yang tinggi. Si tou timou tumou tou sangat dijunjung tinggi oleh masyarakat Minahasa hingga kini, tak peduli latar belakang dan status Torang samua basudarailustrasi persaudaraan walau berbeda samua basudara memiliki arti 'kita semua bersaudara'. Falsafah ini sangat dihidupi masyarakat Minahasa dan sekitarnya. Saling membantu sesama menghantarkan Manado menjadi salah satu kota paling toleransi di ini mengajarkan masyarakat untuk hidup rukun layaknya saudara, tak peduli apa suku, agama, ras, dan latar belakang orang. Kalau kamu sudah pernah ke Manado, maka kamu akan terbiasa dengan pemandangan para remaja masjid yang menjaga keamanan gereja saat Natal, maupun para pemuda gereja yang menjaga keamanan saat lebaran. Baca Juga Keren! Ini Dia, 5 Falsafah Hidup Masyarakat Lampung yang Masih Utuh 3. Baku bekeng pande ilustrasi belajar bersama berkaitan dengan si tou timou tumou tou, falsafah baku bekeng pande memiliki makna saling membantu agar sama-sama menjadi pintar atau ahli melakukan ini lebih mengarah ke proses pembelajaran dan kerjasama agar semua orang sama-sama maju. Baku bekeng pande mengajarkan masyarakat Minahasa untuk peduli kepada sesama dan tidak mementingkan diri Mapalusilustrasi saling membantu adalah sebuah tradisi masyarakat Minahasa dengan melakukan sistem kerja sama dan gotong royong untuk kepentingan bersama. Dilihat secara umum, para leluhur suku Minahasa mengajarkan untuk saling tolong menolong dan bahu-membahu, agar bisa maju di beberapa daerah Minahasa, masih ada masyarakat yang membangun rumah dengan melakukan mapalus antar warga. Di mana yang empunya rumah tidak perlu menyewa tukang bangunan, tapi hanya menyediakan konsumsi untuk para tetangga yang membantu membangun rumah I yayat u santitarian kabasaran khas Minahasa I yayat u santi biasanya diteriakan oleh para penari tarian Kabasaran. I yayat u santi sendiri memiliki arti secara harafiah, yakni 'angkatlah pedangmu dan marilah berperang'. Secara mendalam artinya bukanlah ajakan untuk berperang, tapi lebih kepada semangat berjuang pejabat juga biasanya selalu membubuhkan slogan i yayat u santi saat mengakhiri pidatonya. Falsafah ini mengajarkan masyarakat untuk punya semangat juang yang tinggi layaknya mau berperang, saat akan melakukan segala kini zaman semakin modern, tapi masyarakat Minahasa masih memegang erat lima falsafah hidup di atas. Lima falsafah dan prinsip di atas pun layak banget untuk ditiru. Baca Juga Sarat Kebaikan, Begini Falsafah Hidup Orang Bone yang Bisa Kamu Contoh IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis. IYAYAT U SANTI.!!! BERITA TERKAIT: Hilda Rantung-Karepouwan Berpulang, Olly - Steven Sampaikan Dukacita Sandiaga Uno Tiba di Pantai Pal Disambut Tari Kabasaran; Ada Delapan Partai Politik Baru yang Mendaftar di Kesbangpol Sulut; Berita Terbaru. Ekspor Nonmigas Sulut Periode Juni 2022 US$67,44 Juta Senin, 1 Agustus 2022;IYAYAT U SANTI. 2,453 likes · 2 talking about this. I YAYAT U SANTI
SALATIGA Pekikan 'I Jajat U Santi' dibalas dengan teriakan penuh semangat bergema di Gedung DPRD Kota Salatiga akhir pekan lalu. Kalimat dalam Bahasa daerah Minahasa yang biasanya diteriakan penari Kabasaran ini terdengar saat pelantikan dan pengukuhan pengurus DPD Kerukunan Keluarga Kawanua (KKK) Jawa Tengah yang dilangsungkan di ruang siding DPRD Kota Salatiga.